Nilai TukarRupiah Terhadap Dollar Kembali Melemah
POLA
DEDUKTIF :
Perekonomian
Indonesia saat ini sedang menurun, terbukti dari melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar. Hal ini terlihat dari sisi kurs yang tidak seimbang.
Chatib Basri sepertinya tidak sadar bahwa di saat rupiah bergejolak, imbasnya
fatal terhadap dunia usaha kita yang masih sangat tergantung dengan bahan baku
impor. Jika keadaan tersebut dibiarkan saja maka, dampak yang lebih berat bagi
Indonesia adalah akan terjadinya krisis ekonomi seperti tahun 1997. Salah satu
efek dari perlemahan rupiah yakni makin ketatnya peraturan kartu kredit.
Sebagaimana telah diketahui, perkembangan kredit akan tunjukkan perlambatan
ekonomi, menyusul berlangsungya kontraksi. Disamping itu, inflasi serta nilai
Rupiah yang meraih titik rekor tertingginya, hal ini dapat memaksa bank untuk
mengurangi penyaluran kartu kredit. Untuk
pelaku sektor riil, pelemahan rupiah akan menghimpit margin di sektor
manufaktur. Menurut data BPS 2011, City Research mengidentifikasi bahwa kinerja
sektor tersebut cukup rawan pada pelemahan nilai tukar. Perihal ini lantaran
manufaktur sangatlah bergantung pada impor bahan baku oleh eksportir, serta
pasar ekspor yang saat ini bisa dibilang rendah. Pasar ekspor yang saat
didominasi sebagian industri yang terhitung dalam kelompok ini adalah kendaraan
baja, bahan kimia, dan farmasi manufaktur. Akan tetapi ada juga industri yang
mempunyai impor rendah atau biasa disebut lob impor content, tetapi beberapa
ekspor yang besar dapat mendapat keuntungan dari melemahnya mata uang, seperti
minyak kelapa sawit, kertas, dan manufaktur furniture. Kemudian jika kita lihat
dari sisi saham, IHSG dalam 3 bulan terakhir sudah turun lebih dari 20%.
Mungkin beberapa bilang bahwa IHSG turun akibat koreksi natural karena sempat
menyentuh rekor tertingginya. Ya, mungkin ada faktor tersebut. Tapi apakah
koreksi sampai 20% lebih? Koreksi 20% lebih, bisa jadi lebih karena panik
pelaku bursa dan investor yang memindahkan dananya ke market yang lebih stabil.
Lebih penting lagi, pelemahan >20% merupakan cerminan turunnya performance
fundamental perusahaan-perusahaan kita yang pastinya tergerus akibat pelemahan
nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar