Menilik Indeks Sumber DayaManusia
(Deduktif)
Bangsa Indonesia memiliki sumber
daya manusia yang cukup besar yang merupakan aset bangsa yang sangat menentukan
kemajuan bangsa Indonesia, disamping memiliki kekayaan alam yang cukup
berlimpah sebagai modal dasar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju
yang diperhitungkan dikancah dunia Internasional. Pemerintah
pun menunjukan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia dengan menaikan anggaran pendidikan sebesar 7,5% pada APBN
tahun 2014 sebesar Rp 371,2 triliun atau sebesar 20% dari APBN 2014
dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 345,3 triliun, tentunya dengan
tujuan untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Indeks Sumber Daya Manusia
(SDM) bangsa Indonesia saat ini berada di urutan ke-53 dari 122 negara di dunia
berdasarkan pengukuran Forum Ekonomi Dunia yang dikeluarkan Selasa (1/10/2013)
di Jenewa, Swiss sebagaimana dikutip rri.co.id Indeks SDM dari Forum Ekonomi Dunia merupakan perangkat pengukuran baru untuk
menilai sejauh mana negara mengelola anugerah sumber daya manusianya
berdasarkan potensi kekuatan ekonomi jangka panjang pada tenaga kerja mereka.
Dalam pengukuran Indeks Sumber Daya Manusia tersebut berdasarkan 4 pilar
indikator pengukuran antara lain :
1.
Pilar Kesehatan dan
Kesejahteraan yang berisi indikator yang berhubungan dengan populasi kesehatan
fisik dan mental, dari usia anak-anak hingga dewasa.
2.
Pilar Pendidikan yang merujuk
pada hubungan aspek-aspek pendidikan secara kuantitatif dan kualitatif dari
pendidikan tingkat dasar, menengah hingga tinggi, dan berisi informasi baik
ketersediaan tenaga kerja saat ini dan juga di masa depan.
3.
Pilar Tenaga Kerja dan Lapangan
Kerja yang didesain untuk mengukur tingkat pengalaman, bakat, pengetahuan dan
pelatihan dalam satu negara pada populasi usia tenaga kerja produktif.
4. Pilar Dukungan Lingkungan yang
menangkap faktor kerangka hukum, infrastruktur dan lainnya yang memungkinkan
pengembalian modal manusia.
Indeks ini berisikan 51 indikator-indikator, dengan 12 indikator di
pilar Pendidikan, 14 ada di Kesehatan dan Kesejahteraan, 16 di pilar Tenaga
Kerja dan Lapangan Kerja, dan sembilan pada Dukungan Lingkungan.
Sementara itu, Mellyana Frederika,
manajer proyek Penguatan Tata Kelola Pemerintah Provinsi (PGSP) UNDP
mengatakan, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu indikator
kesejahteraan masyarakat ternyata semakin membaik selama dua dekade terakhir,
“Berbeda dengan anggapan umum selama ini, ketimpangan pembangunan manusia (IPM)
di Indonesia ternyata cenderung semakin mengecil.” Hal
ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi tumbuh rata-rata tumbuh 6% dan mampu
bertahan di tengah gejolak dan tekanan ekonomi global yang kurang
menguntungkan.
warna ungu : kalimat utama pada paragraf pertama (paragraf inti)
warna merah : kalimat penjelas pada paragraf pertama
warna biru : kalimat utama pada paragraf penjelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar